Manajemen Coba2 (trial and error)

Oh Ya Kali ini saya mau merenung sedikit tentang manajemen by trial and error, manajemen coba2.

Ceritranya saya coba me-reka ada seorang manager dadakan yg mendapat kepercayaan untuk memanaje satu kawanan atau gerombolan orang yg jumlah ya banyak, kegiatan pembangunan pengembangan maupun operasional yg kompleks dan hebat nya manager tsb merasa mampu dan berkuasa sehingga merasa benar sendiri,

Entah punya strategic plan atau tidak, yang jelas dia ditakuti oleh banyak Anak buahnya.

Entah apa yg terjadi dia anggap semua Anak buahnya sudah mengerti apa yg dia mau.

Kalau ternyata Anak Buah ga bisa kerja langsung dimarahin di depan masyarakat luas.

Terus dia ganti saja tuh Anak Buah , Angkat orang lain. Karena ga ada rencana ga ada pemantauan maka semua pekerjaan kacau. Dan kalau kacau yg salah Anak Buah.

Dan anehnya si manager ini tidak tahu ruang lingkup kerja Si A atau si B, atau si K.
Kalau ada yg salah pada satu kerjaan, dia salahin si A habis2an ternyata kerjaan tsb Tanggung jawab si K.

Dan si manager tidak pernah mau Minta maaf.

Akaibatnya orang melihat orang ini ngerti ga Ya konsep manajemen .

Dimata manager ini semua pekerjaan mudah.

Satu saat dia lihat di Barcelona ada sewa an Sepeda. Dia langsung suruh anak buahnya kita bikin bisnis sewaan sepeda. Dia beli 1000 Sepeda, dia main tunjuk saja 5-6 orang untuk me ngelola . Dia tempat beberapa Sepeda di beberapa ujung kampung , bayangan dia orang kampung Pasti mau sewa Sepeda nya. Dia gratiskan dulu (ini strategy pemasaran katanya)  untuk sekian waktu .

Tanpa persiapan manajemen yg baik dia resmi kan dan umum kan adanya persewaan Sepeda gratis tersedia di lokasi2 tertentu.

Rame dan antusias warga untuk sewa Sepeda gratis.

Ehhhh tanpa sosialisasi dulu dan tidak diumumkan kemasyarakat, tiba2 saja semua Sepeda ditarik dari peredaran. Masyarakat kaget. Protest. di media sosial  ribut muncul hastag baru #SaveSepedaGratis
Dimanajer sepontan jawab di media2 tanpa konsultasi sama pengelola nya, bahwa Sepeda akan tetap ada Tapi dikelola oleh PT XUZ dan bisa digunakan kembali oleh masyarakat dengan membayar 3000 rupiah per Hari. Ternyata masyarakat ada yg mau dan ada yang tidak mau. Tapi tetap dia paksakan Kebijakan tsb.

Setelah Sekian lama beroperasi hasilnya banyak Sepeda yg rusak. Kagak mau tahu dia marahin habis2an Direktur PT XUZ di depan umum . Dia ganti pengelola ke PT ABC secara spontan.
Kembali keputusan dia sendiri tanpa mem pelajari kemampuan pt abc .

Setelah dia pelajari kontrak dengan PT XUZ ternyata kesalahan bukan di pihak pt XUZ, tapi banyaknya kerusakan karena kualitas sepeda yang rendah.  Tapi dianya Tdk mau minta maaf.

Singkat ceritra beberapa siklus Kebijakan dia ubah untuk proyek Sepeda dan tidak juga menghasilkan seperti apa yg dia bayangkan.

Saya sebut manajemen begitu. Sebagai manajemen coba2 alias  trial and error.