For personal files.

Copas dari beberapa grup.

.
*๐Ÿด SARAPAN PAGI ๐Ÿด*

*Kehidupan Dunia Dijamin dan Kehidupan Akhirat tdk Ada Jaminan*

Kehidupan dunia sudah dijamin oleh Allah swt untuk setiap makhluk hidup termasuk manusia. Setiap makhluk hidup tahu dari mana dia harus dapat kehidupan dan bagaimana cara *Allah SWT berfirman:*
“Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfuz).”
(QS. Hud 11: Ayat 6).

*Imam Syafii ra berkata:*
Rizkimu (dari Allah) tdk akan berkurang krn keterlambatan (mu dlm berikhtiar).

Dan rizkimu tdk akan bertambah krn (kamu makin) susah payah dlm mencari rizki.

*Rosulullzh.SAW bersabda:*
Rizki itu telah ditentukan pembagiannya. Rizki pasti akan mencari hamba yg pemilik rizki. Sebagaima ajal seorang hamba mencari hamba tersebut.

Untuk kehidupan akhirat tdk ada jaminan keselamatan untuk siapapun. Bahkan Tdk seorangpun yg mampu menjadikan dirinya mati dlm keadaan Husnul Khotimah. Namun Allah memberi jalan untuk itu. Yaitu dgn menjadikan diri kita setiap waktu nya dlm keadaan yg andai kata nyawa kita itu dicabut itu adalah posisi mati Husnul Khotimah sesuai dambaan kita semua.

*Perlu diingat*
Yg akan mati Husnul Khotimah hanyalah mereka yg mendapatkan rahmat Allah.
Tentu yg dapat jaminan rahmat Allah hanyalah orang yg niatnya baik dan dan ikhlas dlm berbuat baik.

*Allah SWT berfirman:*
Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.”
(QS. Al-A’raf 7: 56)

*Allah SWT berfirman:*
“Maka barang siapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”
(QS. Az-Zalzalah 99: 7).

*Allah SWT berfirman:*
“Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarrah, niscaya dia akan melihat (balasan)nya.”
(QS. Az-Zalzalah 99: 8)

Sabda Rasulullah.SAW:
โ€œOrang yang sempurna/cerdas akalnya ialah yang mengoreksi dirinya dan bersedia beramal sebagai bekal setelah mati. Dan orang yang rendah akalnya/dungu adalah yang selalu mengikuti keinginan hawa nafsunya. Disamping itu, ia mengharapkan berbagai angan-angan kepada Allah.โ€
(HR. Tirmidzi).

Seseorang berkata kepada Sayyiduna Sofyan Ats-Tsauri Ra
Wasiatkan-lah kepada-ku.
Maka beliau berkata
Bekerja-lah untuk dunia sesuai ukuran tinggal-mu di atas dunia.
Berbuatlah untuk akhiratmu sesuai ukuran lama-mu tinggal di akhirat.

Ya Allah golongkanlah kami dlm kelompok orang2 cerdas dan berikanlah pd kami kemampuan untuk beramal dgn segala ragam amal soleh dgn niat yg baik dan ikhlas. Dan wafatkanlah kami sebagai orang2 yg berbuat baik hingga bisa memperoleh rahmat Mu dan masuk surga berkat syafaat Nabi kekasih Mu Saiyiduna Muhammad. SAW

*Karena Allah SWT berfirman:*
_”Ya Tuhan kami, Engkaulah yang mengumpulkan manusia pada hari yang tidak ada keraguan padanya. Sungguh, Allah tidak akan menyalahi janji.”_
(QS. Ali ‘Imran 3: 9)

_Semoga menjadi lebih baik dan bermanfaat._

*Robbana Taqobbal Minna*
Ya Allah terimalah dari kami (amalan kami),

*ุขู…ููŠู’ู†ูŽ…ุขู…ููŠู†ูŽ ูŠุงูŽุฑูŽุจู‘ูŽ ุงู„ู’ุนูŽุงู„ูŽู…ููŠู’ู†ูŽ*
.

*Kembali kepada Madzhab atau Kembali Quran Hadits ?*

Melihat pertanyaan diatas, layaknya kita mendengar pertanyaan semacam :

“Kalau sakit, pergi ke dokter atau langsung buka buku kesehatan ?”

“Naik bis, percaya dengan sopir atau ‘cerewet’ dengan bermodal peta ?”

Sama juga jika ada yang mengatakan

“JANGAN PERCAYA KYAI ! JANGAN PERCAYA HABIB ! KEMBALILAH kepada QURAN dan HADITS ! Siapapun yang ngomong, asalkan yang diomongkan adalah QURAN dan HADITS, maka PASTI BENAR !”

—– DUUUAAARRR —–

Hehehe

Pernyataan semacam ini jika didengar oleh orang awam, seakan2 itu adalah pernyataan yang benar. Tapi jika dipahami lebih lanjut, justru itu adalah pernyataan yang KURANG AJAR

Hloh hloh, kenapa bisa ‘kurang ajar’ ?

Karena pernyataan seperti diatas, itu menandakan bahwa orang yang bertanya itu menuduh bahwa apa yang di lakukan dokter tidak sesuai dengan buku kesehatan.

Menuduh bahwa sopir itu tidak hafal jalan sehingga harus ia tuntun dengan peta yang ia bawa.

Dan menuduh para ULAMA itu tidak sesuai dengan Quran dan Hadits. Na’udzubillah.

Lebih lanjut, pertanyaan BESAR adalah :

“Siapa sebenarnya yang berkecimpung dan mempelajari Quran Hadits ? Ulama ataukah siapa ?”

_*Justru kita-kita (termasuk saya juga, dan masyarakat secara umum) yang “MEMAHAMI QURAN dan HADITS” tanpa melalui “Ulama” (Para Kyai, juga termasuk didalamnya) justru : “BERBAHAYA”, sekali lagi… “BERBAHAYA*”

Simak hadits Nabi saw dibawah ini :
ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูŠู‚ูˆู„ ุณูŠุฎุฑุฌ ููŠ ุขุฎุฑ ุงู„ุฒู…ุงู† ู‚ูˆู… ุฃุญุฏุงุซ ุงู„ุฃุณู†ุงู† ุณูู‡ุงุก ุงู„ุฃุญู„ุงู… ูŠู‚ูˆู„ูˆู† ู…ู† ุฎูŠุฑ ู‚ูˆู„ ุงู„ุจุฑูŠุฉ ูŠู‚ุฑุกูˆู† ุงู„ู‚ุฑุขู† ู„ุง ูŠุฌุงูˆุฒ ุญู†ุงุฌุฑู‡ู… ูŠู…ุฑู‚ูˆู† ู…ู† ุงู„ุฏูŠู† ูƒู…ุง ูŠู…ุฑู‚ ุงู„ุณู‡ู… ู…ู† ุงู„ุฑู…ูŠุฉ
โ€œAkan keluar di akhir zaman suatu kaum yang usia mereka masih muda, dan bodoh, mereka mengatakan sebaikโ€‘baiknya perkataan manusia, membaca Al Qurโ€™an tidak sampai kecuali pada kerongkongan mereka. Mereka keluar dari din (agama Islam) sebagaimana anak panah keluar dari busurnya.โ€ (HR. Bukhari dan Muslim)

Perhatikan, orang yang dibahas oleh Nabi Saw dalam hadits diatas adalah orang yang MEMBACA AL QURAN, tapi ia dianggap keluar dari agama. Siapa itu ?

Secara gamblang, Baginda Nabi Muhammad menyatakan mengenai orang yang “sok” memahami Quran dengan pikiran sendiri. Beliau saw. bersabda :

ู…ูŽู†ู’ ู‚ูŽุงู„ูŽ ูููŠ ุงู„ู‚ูุฑุขู†ู ุจูุฑุฃูŠูู‡ู ุŒ ููŽู„ู’ูŠูŽุชูŽุจูˆู‘ูŽุฃู’ ู…ูŽู‚ู’ุนูŽุฏูŽู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู

Barangsiapa yang berbicara tentang *Al Qur’an dengan PIKIRANNYA SENDIRI,* maka silahkan mengambil tempatnya di neraka (HR. Tirmidzi, Ahmad, Baihaqi, Thobroni)

ู…ูŽู†ู’ ู‚ูŽุงู„ูŽ ูููŠ ุงู„ู‚ูุฑุขู†ู ุจูุบูŽูŠู’ุฑู ุนูู„ู’ู…ูุŒ ููŽู„ู’ูŠูŽุชูŽุจูˆู‘ูŽุฃู’ ู…ูŽู‚ู’ุนูŽุฏูŽู‡ู ู…ูู†ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุงุฑู
Barangsiapa berbicara tentang *Al Qur’an TANPA DIDASARI ILMU,* maka silahkan mengambil tempatnya di neraka. (HR. Tirmidzi, Ahmad, Nasai)

Lihat bagaimana ancaman Nabi saw bagi orang yang langsung *MENUJU ke QU’RAN dengan pikirannya sendiri,* tanpa didasari ilmu.

*Kesimpulan :*

1. Siapa yang paling memahami Al Quran sebagai Kalam Allah ? Tentu Nabi Muhammad !

ู‚ูู„ู’ ุฅูู† ูƒูู†ุชูู…ู’ ุชูุญูุจู‘ููˆู†ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ูŽ ููŽุงุชู‘ูŽุจูุนููˆู†ููŠ
Katakanlah (wahai Nabi Muhammad) “Jikalau engkau mencintai Allah, maka ikutilah saya (Nabi Muhammad). (QS. Al Imron : 31)

2. Siapa yang paling memahami Nabi Muhammad ?
Tentu para Sahabat !

ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุจูุณูู†ู‘ูŽุชููŠู’ ูˆูŽุณูู†ู‘ูŽุฉู ุงู„ู’ุฎูู„ูŽููŽุงุกู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุดูุฏููŠู’ู†ูŽ
Engkau harus berpegang teguh kepada sunnahku dan sunnah khulafaur rosyidin (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ahmad, Ibnu Hibban, Al Hakim)

3. Siapa yang paling paham tentang Sahabat ? Tentu Ulama’ Tabi’in serta Tabiut Tabi’in

ุนูŽู†ู’ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจู† ู…ุณุนูˆุฏ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูุŒ ุนูŽู†ู ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ( ุฎูŽูŠู’ุฑู ุงู„ู†ู‘ูŽุงุณู ู‚ูŽุฑู’ู†ููŠุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ูŠูŽู„ููˆู†ูŽู‡ูู…ู’ุŒ ุซูู…ู‘ูŽ ุงู„ู‘ูŽุฐููŠู†ูŽ ูŠูŽู„ููˆู†ูŽู‡ูู…ู’)
Dari Abdullah bin Mas’ud ra. dari Nabi saw beliau bersabda : Sebaik-baik manusia adalah masaku, kemudian masa sesudah mereka, kemudian masa sesudah mereka. (HR. Bukhori Muslim)

Imam Nawawi dalam Syarh Shohih Muslim menerangkan :

“ุงู„ุตู‘ูŽุญููŠุญู ุฃูŽู†ู‘ูŽ ู‚ูŽุฑู’ู†ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ : ุงู„ุตู‘ูŽุญูŽุงุจูŽุฉู ุŒ ูˆูŽุงู„ุซู‘ูŽุงู†ููŠ : ุงู„ุชู‘ูŽุงุจูุนููˆู†ูŽ ุŒ ูˆูŽุงู„ุซู‘ูŽุงู„ูุซู : ุชูŽุงุจูุนููˆู‡ูู…ู’” ุงู†ุชู‡ู‰ ู…ู† ” ุดุฑุญ ุงู„ู†ูˆูˆูŠ ุนู„ู‰ ู…ุณู„ู… ” (16/85) .

Yang benar bahwa urutan yang disabdakan Nabi saw adalah (masaku yang dimaksut adalah) Sahabat, yang kedua adalah Tabi’in, yang ketiga adalah Tabi’ut Tabi’in.

hehe ternyata Nabi saw MEMERINTAHKAN kita untuk belajar melalui RANTAI KEILMUAN, bukan LANGSUNG “mengOTAK-ATIK” Quran dan Hadits sendiri.

Bahkan, bahkan…
Imam Bukhori yang HEBATnya luar biasa, Imam Muslim yang LUARBIASA hebat pun adalah seorang yang BERMADZHAB !

dan rasanya sangat sulit bahkan hampir mustahil ulama2 setelah tahun 150 H hingga sekarang yang TIDAK BERMADZHAB

ููƒุงู† ุงู„ุฅู…ุงู… ุงู„ุจุฎุงุฑู‰ ุดุงูุนูŠุงุŒ….ุŒ ูˆูƒุฐุงู„ูƒ ุฅุจู† ุญุฒูŠู…ุฉ ูˆุงู„ู†ุณุงุฆูŠ
Imam Bukhori bermadzhab Syafi’i begitu juga Ibnu Khuzaimah dan Nasai. (Risalatu ahlissunnah wal jama’ah hal 15, keterangan senada juga dapat ditemukan dalam Al-Imam Asy-Syafiโ€™i bainal madzhabihil Qadim wal Jadid)

4. Perhatikan nih
*- Imam Hanafi lahir : 80 H*
*- Imam Maliki lahir : 93 H*
*- Imam Syafie lahir : 150 H*
*- Imam Hambali lahir : 164 H*
*- Imam Bukhori lahir : 194 H*
*- Imam Muslim lahir : 204 H*

Lalu setelah itu, muncul pemahaman baru yang *MENGHARAMKAN bermadzhab, yang JARGON nya AYO KEMBALI KEPADA QUR’AN dan HADITS,*
tapi faktanya dalam agama mereka mengikuti :

– Syeikh Ibnu Taimiyyah lahir : 661 H
– Ustadz Muhammad Abdul Wahhab (pendiri gerakan Wahhabi): 1115 H
– Ustadz Albani lahir : 1333 H (wafat tahun 1420 H atau 1999 M)
– Ustadz Abdul Aziz bin Abdullah BIN BAZ lahir : 1330 H (wafat tahun 1420 H atau 1999 Masehi)
– Ustadz Muhammad bin Sholih AL ‘UTSAIMIN lahir : 1928 M (wafat 2001 M)

“Apakah Ulama-Ulama yang meninggal tahun 2000-an Masehi dapat disebut sebagai Ulama SALAF ?”

Jadi, *MASIH MAU DIBOHONGI* oleh paham2 baru? Sudah ikut kyai NU aja…

*Sadarlah !*

Wallahu a’lam bis showaab
Salam Sadar !

Teringat cerita Sayyidil Habib Ahmad bin Hasan Alattas.
Waktu itu beliau mendengarkan ceramah seorang ustadz Wahabi yang intinya “kita harus berpedoman pada Al Quran dan Hadits. Tidak perlu ikut ulama”
Selepas ceramah, Habib Ahmad mendatangi ustadz tersebut dan berkata:
“aku akan bertanya kepadamu”.
“Ustadz, Man rabbuka? (siapa Tuhanmu?) Wa man nabiyyuka? (Dan siapa nabimu?)” Lanjut Habib Ahmad.
Ustadz itu menjawab:
“Allah ya Tuhanku dan Muhammad nabiku, mengapa bertanya seperti ini?”
Habib Ahmad bertanya kembali:
“lalu, kau tahu jika Tuhanmu adalah Allah dan nabimu adalah Muhammad darimana? Apa kau dapat Wahyu langsung dari Allah?”
Ustadz itu menjawab “tidak. Aku tahu dari guruku”

Habib Ahmad pun berkata:
“jika demikian, mengapa kau tadi berceramah bahwa umat harus langsung berpedoman pada Al Quran dan Hadits dan tidak perlu ikut guru / ulama?”

Jangan juga engkau sombong kerana pernah melihat orang sholeh..
Kerana Abu Jahal dan Abu Lahab mereka melihat Nabi saw akan tetapi tidak memberikan manfaat bagi mereka..

๏ปญ๏ปป ๏บ๏บฃ๏บช ๏ปณ๏ป๏บ˜๏บฎ ๏บ‘๏ปœ๏บœ๏บฎ๏ปฉ ๏ป‹๏บ’๏บŽ๏บฉ๏บ—๏ปช
๏บท๏ปฎ๏ป“๏ปฎ๏บ ๏บ๏บ‘๏ป ๏ปด๏บฒ ๏ปฃ๏บŽ๏บ—๏บฎ๏ป™ ๏บท๏บ’๏บฎ ๏ป“๏ปฒ ๏บ๏ปป๏บญ๏บฝ ๏บ๏ปป ๏บณ๏บ ๏บช ๏ป‹๏ป ๏ปด๏ปฌ๏บŽ ๏ปญ๏ปฃ๏บŽ๏ปง๏ป”๏ป๏ปช ๏บซ๏บ๏ปŸ๏ปš

Jangan sekali-kali kalian tertipu dengan banyaknya ibadah..
Kerana iblis tidak pernah melewatkan sejengkal dari bumi kecuali pernah ia gunakan untuk bersujud, akan tetapi tidak memberikan manfaat atasnya..

๏ปณ๏บŽ๏ปŸ๏ป ๏ปช ๏บ‘๏บŽ๏ปŸ๏บ˜๏ปฎ๏ป“๏ปด๏ป– ๏บฃ๏บ˜๏ปฐ ๏ปง๏ป”๏ปด๏ป– ๏ปญ๏ปง๏ป ๏บค๏ป– ๏บ๏ปŸ๏ป”๏บฎ๏ปณ๏ป–

Mudah mudahan kita mendapat taufiq sehingga kita di golongkan dengan orang-orang sholeh,

Aamiin.

======

*STATUS DISAHIHKAN OLEH ” ALBANI “*

Oleh : Syaikh Dr. Yusuf Khottoor Muhammad
( Ulama Syiria )

Wahai saudaraku fillah….bukan merupakan kebiasaanku untuk menyerang seseorang, akan tetapi saya selalu menghormati setiap pendapat meskipun saya tidak setuju dengan orang mereka.

Akan tetapi setelah saya mengikuti lama akan permasalahan ini yang semakin viral dengan cepat, saya yakini bahwa termasuk amanah adalah saya menyampaikan tentang hal ini karena sesungguhnya hal ini sudah sampai kepada level yang sangat berbahaya…yaitu tentang pernyataan *(telah dishahihkan atau didhaifkan oleh Albani).*

sehingga sebagian orang bahkan berkeyakinan bahwa Syekh Albani adalah termasuk salah satu dari imam yang sembilan !!!! padahal dirinya meninggal pada tahun 1999 M.

Kita kembali ke pokok masalah yang viral..sering kali kita mendengar di internet tentang pernyataan (telah di shahihkan oleh Albani). Yang perlu diketahui bahwa *Albani bukanlah seorang muhaddits* bahkan tidaklah hafal satupun riwayat dengan sanadnya kepada Rasulullah SAW.

Bahkan meskipun dirinya adalah seorang muhaddits maka tidak berhak baginya untuk mentashihkan ataupun mendhaifkan hadits, *karena hal ini adalah tugas seorang Hafidz…karena hafidz itu lebih tinggi derajat keilmuannya dari pada muhaddits.*

muhaddits hafal riwayat dengan sanadnya, dan hafidz memiliki kelebihan dengan mengetahui ahwal para perawi setiap tingkatan riwayatnya.

Albani telah melakukan pentashihan dan pendhaifan , oleh karena albani bukan ahlinya, sehingga kerap kali mentashihkan yang dhaif dan mendhaifkan yang shahih, sering dan sering kali. Maka setiap kali saya membaca (telah di shahihkan oleh Albani) maka saya selalu berhenti sejenak dan bertanya “bagaimana dia mentashih sebuah hadits” terhadap hadits yg sudah dikomentari oleh para hafidz sekelas Imam Turmudzi dan yg lainnya??!!…

saya akan memberikan contoh dengan pendekatan masakini untuk mempermudahkn ;
” Kalau seandainya ada seorang profesor pada bidang kedokteran memeriksa seorang pesakit kemudian dia memvonisnya bahwa dirinya mengidap penyakit “berbahaya” sehingga harus cepat-cepat untuk melakukan pmbedahan untuknya…kemudian tiba tiba dtg seorang murid yang sedang belajar ilmu kedokteran datang dan menentang serta mengkritik kepada sang professor seraya berkata ” dokter ini salah”. Apakah bisa kita katakan bahwa yang benar dan lebih kita percayai adalah perkataan si murid dari pada sang professor???!!!! jelas “tidak”.

Nah inilah yang terjadi sekarang terhadap ilmu hadits syarif bahkan lebih dari itu semua..dimana hal ini sudah sangat parah, dimana kitab *durar assaniyyah* dibuang nama mukhrijnya dari para ulama hafidz besar, kemudian *diletakkan nama Albani disitu !!!!!!*

Kalau seandainya saja ada yang bertanya “bagaimana pendapat anda tentang masalah (telah ditashihkan Albani) ???? maka jawabnya adalah ;
” tidak boleh kita menjawab dengan pernyataan ini kecuali hanya pada satu keadaan, yaitu;
ketika Albani mengarang sebuah kitab yang mengumpulkan hadits hadits kemudian menyambungkanya dengan sanadnya kepada baginda Rasulullah SAW dengan selain sanad dari para imam pengarang kitab shahih dan sunan, kemudian barulah dirinya mentashih dan mendaifkan hadits hadits yg ada pada kitabnya.

Adapun kalau dirinya mengkoreksi kepada para imam tashih dan tadh’if kemudian mengacaukan terhadap penghukuman para imam-imam tersebut, dan ini namanya bermain main di dalam ilmu periwayatan dan sanad.

Bukan tujuannya utk mencela terhadap peribadi Albani, akan tetapi demi mengungkapkan kebenaran….perkara ini adalah merupakan bhgian dari agama..maka lihatlah dari siapa kalian mengambilnya.
………..
maka sadarlah wahai para saudaraku fillah…ketika kalian menemukan postingยฒ penting dan shahih, *maka edit dan buanglah nama Albani, lalu letakkan nama hafidz dan muhaddits asli yg telah mentakhrij haditsnya…karena jikalau kita tidak melakukannya, maka nama nama para ulama besar hadits ini akan sirna dan tidak dikenal seperti Imam Bukhari , Muslim, Abu Dawud, Turmudzi dan Nasai juga yang lainnya*….yang mana para ulama senantiasa telah menyebut nama nama mereka sejak kurun waktu yang telah lalu…

Sumber fanpage : ุงู„ุดูŠุฎ ูŠูˆุณู ุฎุทุงุฑ ู…ุญู…ุฏ