_Rabu, 16 Dzulqaidah 1438 H / 9 Agustus 2017 M_ 🌾 _*Islam Itu Sehat*_ 🌾 *TERAPI SHOLAT TAHAJUD* Oleh: dr. Agus Rahmadi, M. Biomed _“Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.”_ *(QS: Al-Isro’: 79).* Dari hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa shalat tahajud yang dilakukan dengan tepat, ikhlas, dan khusyuk pada tiap malam, dengan dosis 13 rakaat dalam waktu 8 minggu, dapat menurunkan kadar kortisol. *Fungsi Kortisol dan Efek Shalat Tahajud:* 1. Metabolisme karbohidrat dan asam amino dengan meningkatkan konsentrasi gula dalam darah. *Penjelasan:* Pada orang yang tidak shalat tahajud kadar kortisolnya menjadi tinggi, membuat metabolisme karbohidrat dan asam amino meningkat sehingga konsentrasi gula dalam darah menjadi naik. Sebaliknya pada orang yang melaksanakan shalat tahajud kadar kortisolnya menjadi rendah sehingga mempengaruhi turunnya konsentrasi gula dalam darah. Oleh karena itu shalat tahajud ini sangat bagus bagi penderita penyakit diabetes, karena dapat menstabilkan gula didalam darah. 2. Memperkuat kerja jantung dan merangsang epinephrin dan angiotensin II. *Penjelasan:* Pada orang yang tidak shalat tahajud kadar kortisolnya menjadi tinggi, sehingga merangsang peningkatan epinephrin yang mengakibatkan meningkatnya kerja jantung dan kontraksi pembuluh darah (Vasokontriktor). Sebaliknya pada orang yang melaksanakan shalat tahajud kadar kortisolnya menjadi rendah, dapat menurunkan epinephrin sehingga kerja jantung stabil dan pembuluh darah tidak kontraksi. Oleh karena itu shalat tahajud ini sangat bagus bagi penderita penyakit darah tinggi, jantung dan stroke. 3. Menghambat ekskresi urine *Penjelasan:* Pada orang yang tidak shalat tahajud kadar kortisolnya menjadi tinggi, dapat menghambat ekskresi urine sehingga dapat menimbulkan beban ginjal yang berlebihan. Sebaliknya pada orang yang melaksanakan shalat tahajud kadar kortisolnya menjadi rendah tidak menghambat ekskresi urine (stagnasi cairan) sehingga beban ginjal tidak berlebihan. Oleh karena itu shalat tahajud ini sangat bagus bagi penderita penyakit gagal ginjal. 4. Menyebabkan perubahan EEG pada otak dan jiwa (euforia, depresi, mudah tersinggung, emosi yang labil) *Penjelasan:* Pada orang yang tidak shalat tahajud kadar kortisolnya menjadi tinggi, dapat menyebabkan perubahan EEG pada otak dan jiwa diantaranya menyebabkan depresi, mudah tersinggung, emosi labil dan euforia. Sebaliknya pada orang yang melaksanakan shalat tahajud kadar kortisolnya menjadi rendah sehingga EEG stabil dan normal. Oleh karena itu shalat tahajud ini sangat bagus bagi penderita penyakit gangguan jiwa, depresi dan dapat membuat emosi menjadi stabil. 5. Menghambat pembentukan limfosit *Penjelasan:* Pada orang yang tidak shalat tahajud kadar kortisolnya menjadi tinggi, sehingga dapat menghambat pembentukan limfosit. Sebaliknya pada orang yang melaksanakan shalat tahajud kadar kortisolnya menjadi rendah sehingga limfosit tidak terhambat. Oleh karena itu Shalat Tahajud ini sangat baik untuk tubuh karena dapat membuat daya tahan menjadi bagus. []