Berbeda dengan hari pertama yg saya bebas melakukan jalan-jalan dan hanya jeprat jepret motret pakai HP, maka hari kedua saya full day dari pagi berada di NUH.
Ada apa? Tidak apa2 dengan saya .
Hanya menghantar istri atau kata teman saya Bang Aje, kawalan saya, untuk melakukan medical check up.
Ada yg menarik, karena saya dianggap sudah kenal ‘geografi’ atau peta lokasi rumah sakit tersebut, walaupun hanya sekali ke NUH, maka saya di’tugasi’ oleh petugas Wellness Center untuk meng-guide atau menghantar istri saya ke klinik atau center di NUH sesuai dengan jadwal pemeriksaannya.
Padahal waktu saya medical check up disana sebelumnya saya selalu diantar alias di guide oleh petugas Wellness Center di main building maupun di gedung lain yaitu medical center, ke klinik2 yang sudah dijadwalkan.
OK lah, setelah pelbagai pemeriksaan di Wellness Center (maaf selanjutnya saya singkat WC, tapi bukan WC nya kita ya), tugas pertama menghantar ‘nyonya besar’ u pengecekan pendengaran alias hearing di ENT Center lantai 15, yg gedungnya dekat dengan MRT Stasiun King Ridge dan disebut sebagai medical center building.
Setelah diperiksa disana, kami bawa hasil dan balik ke WC.
Dapat tugas ke dua ke imaging center, kalau bahasa kita dulu adalah instalasi rontgen, berada di lantai 2, main building dan sama dengan lokasi WC yg berada di lantai 1.
Setelah di rontgen, termasuk USG maka balik lagi ke WC dan ada beberapa pemeriksaan lagi di WC untuk kemudian kami diperbolehkan istirahat makan siang.
Saya terpaksa skip Jumatan karena saya pikir pendampingan kawalan juga penting dan lagian saya musafir.
Kami makan siang di foodcourt rumah sakit namanya Kopitiam di NUH, yang menyediakan banyak counter makanan yang enak dan praktis.
Saya juga baru tahu bahwa kopitiam adalah nama bisnis usaha makanan di Singapore yang berdiri sejak lama .
Begitu masuk ke foodcourt, alamak rame sekali, karena pas jam makan siang.
Saya pilih yg peraktis makan nasi briyani ayam ditambah kukusan kentang. Alamak, porsinya besar sekali untuk ukuran makanan saya yg sudah mulai membatasi, saya minta dikurangi nasinya, konsekwensinya si Ibu penjaja menambahkan sepotong ayam lagi untuk saya.
Berapa ? pakai bahasa Indonesia saja, karena saya tahu beliau bisa ber melayu, karena si Ibu berjilbab dan ramah. 6 dollar, Ok lah. Dia tanya kalau di Indonesia 6 dollar berapa rupiah? saya jawab 60,000 rupiah. Wow katanya , mahal juga ya.
Sementara kawalan saya milih menu masakan padang dengan nasi ramesnya dan berharga juga 6 dollar sin.
Setelah selesai makan dan sssstttt makanannya enak banget menurut lidah saya, dan saya sempat menyesal, kenapa tadi minta dikurangi nasinya, karena ternyata perut saya masih terasa lapar. Tapi alhamdulillah cukup lah.
karena sudah 13.30 kami bergegas menuju ke Lantai 8 gedung Medical Center yg diatas stasiun MRT lagi, yaitu untuk breast imaging.Ternyata si petugas registrasi di sana baru mulai melayani kembali pada pukul 13.45 jadi kami sempat menunggu sebentar. Dan jam 14, dijadwalkan u mulai di rontgent dada atau basa sono nya breast imaging.
Sementara itu kawalan saya sudah ada janjian dengan dokter spesialist rehabiliasi tangan pukul 14.25 di gedung yg berbeda yaitu kembali main building lantai 2.
Terpaksa kami tinggalkan dan bergegas ke sana, karena ternyata benar begitu kita sampai 14.15, ga lama kemudian si dokter sudah hadir dan setelah dicek gerakan2 tangannya dianjurkan untuk di rontgen bagian bahunya.
dan karena tidak dijadwalkan sebelumnya maka terpaksa nganteri u di rontgen. Saya menunggu cukup lama sekitar 45 menit kemudian setelah ada hasil rontgen diperiksa lagi oleh dokternya dan disimpulkan cukup di fisioterapi di Jakarta, ga ada masalah. Hanya frozen shoulder.
O alah, kalau itu sih saya pernah ngalami dan saya terapi sendiri dengan latihan merangkak kan jari2 ditempelkan di dinding tembok dari bawah ke atas dan lama2 hilang, alias meleleh lah si frozen dan tangan kembali bisa bebas bergerak.
Dan kalau saya baca treatment frozen shoulder bisa sampai 9 bulan untuk melelehkan bahu yg membeku tersebut dan alhamdulillah beberapa tahun lalu saya sembuh dengan treatment sendiri tanpa obat atau operasi.
Sebetulnya kalau saya baca treatment pelelehan bahu yg membeku bisa dilakukan dengan melakukan operasi, tapi menurut saya sih tidak perlu kalau ada cara lain.
Selesai dari lantai dua main building saya bilang Mama duluan balik ke breast imaging center saja di Medical Center lantai 8, sementara saya menunggu penyelesaian administrasi.
Dan ternyata proses admin cepat sekali, karena sistem administrasi online dan saya segera menyusul ke Lantai 8. Alhamdulillah tidak lama kemudian selesai dan menunggu hasil.
Oops tidak terasa ternyata udah jam 16.00 an dan waktu kami kembali mau ke WC, diluar nampak mulai gerimis dan geluduk bersahutan dan kami juga lihat bahwa antrian taksi sudah panjang.
Setelah sampai WC, ternyata ada satu proses yg. belum dijalani yaitu pemeriksaan EKG, yg hanya sebentar dan tidak lama lagi kami menemui dokter dan mendapat resume bahwa secara keseluruhan hasil Medical Checkup nya sangat baik tidak perlu ada tindakan yang perlu di tindaklanjuti.
Alhamdulillah.
Pukul 16.50 kami meninggalkan Medical Center dan memutuskan u jalan ke raffles city cari makan malam dan juga memutuskan u naik MRT menuju City Hall stasiun.
Di Raffles city sehari sebelumnya saya mendapatkan counter makanan yg jual aneka salad dan saya pilih arabian paradise yaitu aneka sayuran yg dibungkus dalam roti prata tipis dan rasa lemon grass.
Kami ingin mengulang makan dengan menu yg sama, dan ternyata kemudian tidak berhasil sampai sana karena kesalahan teknis memilih jalur MRT menuju ke city hall stasiun.
Ada sedikit masalah waktu beli tiket dari vending machine sehingga saya beli tiket yg tidak mencukupi nilainya u sampai City Hall.
Setelah beli lagi mengulang dapat juga tiket ke city hall 2,20 sin dollar.
Di dalam MRT yg penuh sesak rush hour, sama dengan KRL kita kalau sore hari, maka saya berdua istri juga sedikit harus berdiri dan berdesakan dengan penumpang lain.
Harusnya sesuai dengan diagram yg saya baca kita harus transit di stasiun Bona Vista, tapi entah kenapa diatas kereta saya memutuskan untuk transit di Botanical Garden.
Dan dari stasiun tersebut kami melaju ke Stasiun Newton, dan ternyata harus ganti lagi u bisa ke city hall.
Walah, turun di Newton Stasiun kami memutuskan untuk naik taksi saja. Ternyata karena rush hour tidak ada taksi kosong, dan kami kembali turun ke MRT stasiun dan memutuskan ke langsung pulang ke hotel . dan kali ini saya dibantu petugas beli tiket dari vending machine menuju stasiun harbour front , direct tanpa connecting.
Alhamdulillah, dapat tempat duduk sejenak dan tidak lama lagi kami sampai di harbour front stasiun.
Setelah turun kami memutuskan untuk cari makan malam di foodcourt sekitar dan dapatlah makanan halal yaitu sup ayam dan nasi yg berbumbu. Alhamdulilah setelah makan kembali ke kamar hotel untuk segera mandi dan istirahat. Sehabis solat langsung saja saya blek sek, sampai terbangun pukul 24 malam lebih dan menuliskan jurnal perjalanan saya hari kedua ini.
Wallohu muwafiq ila aqwamit thoriq.